S.Kel : Sarjana (Ilmu) Kelautan

== resmi menjadi sarjana kelautan ==

yap, tepat di belakang nama saya disematkan 4 huruf baru tepat setelah saya wisuda..

S K E L

S.Kel.

stand for SARJANA (ILMU) KELAUTAN

== UNDIP ==

so far, sepertinya baru Universitas Diponegoro ya yang mengeluarkan titel tersebut untuk sarjana dari jurusan ilmu kelautan, tp ya cmiiw ya kalo ada yang lain..

gelar tersebut memang untuk 2 program studi pada Jurusan IK, pada FPIK UNDIP..

PS. Ilmu Kelautan dan PS. Oseaonografi..

jangan ditanya kenapa awalnya saya memilih dan lalu kuliah pada jurusan ini..

yang pasti karena saya pengen kuliah yang buanyaaakkkk acara outing nya.. hahhha..

well, bukan hal ini yang pengan saya bahas kali ini..

tergelitik dari postingan dan komen2 teman2 di sini yang pada intinya membahas minimnya lahan pekerjaan untuk sarjana dengan gelar terhormat ini..

== pegangan wajib saya  saat kuliah ==

alhamdulillah wasyukurilah, saya sangat bersyukur bahwa saya sudah mendapatkan apa yang saya inginkan dan cita-cita kan dalam hal pekerjaan di tengah banyaknya keluhan dari sarjana se almamater saya..

yap, semestinya dengan potensi laut yang segede gaban milik nusantara ini, sudah selayaknya S.Kel mendapatkan porsi lebih dalam mencari lapangan pekerjaan..

harusnya yaa..

== my beloved campus, nowadays ==
marine centre, tembalang, semarang

tampak samping

marine station, teluk awur, jepara
source : kesemat.blogspot.com

tapi kenyataan berkata lain teman-teman..

terlalu banyak yang meng-underestimate kami..

amat sangat sedikit sekali gelar sarjana kami dibutuhkan sumbangsihnya untuk dunia karier..

jarang yang membutuhkan kami secara utuh sebagai sarjana kelautan untuk bidang kelautan..

== ikon kebangsaan 2002 ==

== Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro 2002 ==

yang ada, kami selalu dibutuhkan sebagai sarjana lain2 yang diposisikan untuk lowongan dengan ketentuan "segala jurusan"

ngenes...

etapi, dengan keadaan begini apa iya ada yang patut dipersalahkan dan harus bertanggungjawab ?

sayangnya banyak dari kami yang justru mempersalahkan almamater, pemerintah, dll

pernahkah mereka yang merasa tersiksa tersebut kembali lagi bertanya pada diri sendiri, kenapa dulu memilih ilmu kelautan sebagai alamamter mereka ?

heehhhe, saya berkata begini mungkin karena saya sudah cukup aman ya dalam karier, jadi terlihat sombong dan jahat ya saya..

padahal sebenernya bukan begitu.. kalopun saya berada pada posisi mereka saat ini, mungkin saya juga akan misuh2 seperti mereka ya..

tapi yasudahlahhh lah ya, saya sangat mengerti perasaan mereka..

toh, meskipun sebentar saya juga pernah ada di posisi mereka..

== mereka penyemangat terbesar saya ==

menyumpah2 dan mengutuk gelar sarjana saya sendiri dengan sebutan Sarjana Keleleran, dan lalu memicu marah dan nasihat dari Bapak saya tercinta, bahwa kelak saya benar2 akan bersyukur dengan gelar saya itu, dan terbukti.. Astogfirlooohhhh, saya hilappp..

jujur, saya sendiri sebenernya pengen tau, apa sih yang membuat minimnya lahan pekerjaan untuk kami ?

hingga saat ini belum ada jawaban yang pasti, maka saya memutuskan untuk menjawab sendiri saja pertanyaan itu menurut versi saya..

lapangan pekerjaan terasa sempit sebab persaingan yang semakin ketat..

dalam sebuah persaingan yang dibutuhkan adalah kelebihan diri atau yang bisa juga disebut SKILL..

ketika kita sudah membekali diri kita dengan skill yang dibutuhkan oleh penyedia lapangan pekerjaan, saya rasa kita ga punya waktu untuk menyalahkan siapapun..

yang pasti kita harus punya nilai lebih..

skill yang qt punya juga bukan harus skill yang berbau kelautan kok, bisa skill yang lain..

tapi kalo mau idealis dengan basic ilmu, ya monggo..

saya sendiri termasuk orang yang amat sangat idealis akan basic ilmu saya, bekerja di luar bidang bahkan melenceng jauh dari kelautan otomatis a big NO-NO to me..

maka saat itu lah tercetus cita2 saya, saya hanya ingin menjadi dosen kelautan atau PNS dengan formasi jurusan ilmu kelautan..

saya teguh dengan komitmen cita2 saya tersebut..

apa kabar dengan skill ? nah karena pasion awal saya adalah dosen, maka saya bekali saya dengan metode mengajar dan membuat audiences yang saya ajar menikmati dan nagih untuk saya ajar, maka saya memilih menjadi guru les saja saat itu, yap.. privat maupun kelas, semua saya ambil..

thanks GOD, semua seperti apa yang saya mau, murid saya menikmati setiap apa yang saya beri, dan mereka pun tak kalah dalam memeberikan saya pengalaman yang luar biasa.. mulai dari anak TK hingga SMA, saya pernah ajar.. dan welll, everythings went very well..

setelah sempat mensegerakan S2 secepetnya setelah lulus S1, saya terkendala biaya, orangtua saya bukan milyuner atau jutawan yang bisa membiayai saya semau saya..

kemudian saya banting stir dalam urusan pasion, dosen menjadi pasion ke 2 saya, dan PNS lah pasion utama saya..

== become a beloved teacher for my students, was my dreams ==

== my love, my students ==

tetap dengan mengajar, karena disitu saya selalu merasa bukan hanya skill mengajar saya yang terus meningkat, tetapi juga kemampuan saya dalam mempelajari Matematika (Thanks buat Bapak yang menjejali saya secara paksa akan angka2 dan rumus2 ajaib itu sejak saya SD), Fisika, dan Kimia (2 terakhir, adalah musuh saya sewaktu SMA, hehe)..

dan benar saja, sewaktu mengikuti tes CPNS berkali2, itung2an dan apa2 yang saya temui salama mengajar itulah yang menjadi penyelamat saya.. hahha..

S.Kel saya apa kabar?

ini justeru yang utama, tanpa 4 huruf itu dibelakang saya, mana mungkin saya bisa diperbolehkan mengikuti tes2 gila tersebut..

ooohh.. benar saja, saya kualat, kemakan omongan sendiri..

S.Kel lah yang membawa saya menjadi seorang abdi negara..

S.Kel membuat saya tak mau dan tak rela bahkan akan marah jika rekan kerja saya sekarang menuluskan nama saya tanpa 4 huruf sakral itu di belakang nama saya..|

karna memang itulah pahlawan saya..

S-K-E-L

mengantarkan saya memiliki 19840619 201101 2 006 sebagai nomor induk pegawai saya..

maka, jangan pernah menghakimi apa yang telah kita jadikan pilihan hidup..

xoxo

Enong Wulan Juni, S.Kel.

hehhehhehhehehhehhe