Senin, 31 Oktober 2011

Lain Ladang, Lain Belalang...

== bandar lampung ==


== semarang ==

meninggalkan tanah dimana saya lahir, tumbuh, besar, dan menuntut ilmu untuk kemudian tinggal dan (mungkin) menetap di tanah baru, bukan hal yang mudah untuk saya lakukan..
saya yg sejak lahir hingga 27 tahun kemudian terbiasa hidup di kota Semarang tercinta, tiba2 harus mau tak mau, suka tak suka, meninggalkan kota pesisir utara pulau jawa ini untuk hijrah ke kota pesisir mulut dan gerbang pulau Sumatera, Bandar Lampung..


sedihhh ? jangan tanya, karena jawabannya sudah pasti IYAAAA !
tapi mau bagaimana lg ya, Pemerintah Provinsi Lampung dengan senang hati menerima saya menjadi bagian dari hirukpikuk pemerintahannya, sedangkan kota kelahiran saya, rupanya belum mau mengkaryakan saya...
yasudahhh... n here i am..

meski masih satu negara, Bandar Lampung dan Semarang memberikan perbedaan yang cukup signifikan.. dan mampu memberikan culture shock yang cukup mengagetkan bagi saya...

here some:

  •             meskipun hampir 60% etnis jawa ada di Lampung ini, dan di manapun dengan gampang qt bisa temukan orang bercakap bahasa jawa, tp sungguh, itu hanya untuk bahasa, saya kurang menemukan tindaktanduk jawi yg saya biasa temui di Jawa... Orang Lampung, seperti halnya orang Sumatera kebanyakan, berwatak keras, dan to the point minded, no more basabasi seperti halnya kebanyakan orang jawa.. Once they dont get respect to you, they told you dirrectly... tp tetep sportif koq.. hhahhahaa... Ini ada bagus dan enggaknya, saya yang terbiasa dengan ewuh pekewuh yang terkadang menyiksa itu, disini dengan bebas bisa menanggalkannya.. hhehhee... Ketiban ngga enaknya pas kalo ternyata basabasi itu seharusnya diperlukan, ternyata no one wanna do that.. semprullll...



  •            then, about something edible... apa masakan aseli Lampung sendiri, honesty saya belum tau dan belum pernah nyoba... 3 most avail food here are, Nasi Padang (tetep beda ma warung padang yg di Semarang), Pempek Palembang (nah, yang ini tetep lebih enak yg di Lampung..hehehe), dan Pecel Lele Lamongan (lengkap dengan sambel terasinya).. hayo mana yang aseli Lampung? nope yakk.. hehehe.. selain itu masi ada beberapa yg sama tapi beda.. loh? yap.. ini ni:



1.      Nasi Uduk

== salah satu warung nasi uduk di tembalang, semarang ==

·         di Semarang, seporsi nasi uduk biasanya terdiri dari : nasi, ayam/telor, mi goreng, kering tempe, kuah semur, kerupuk, plus sambel, dan kebanyakan ditemui pagi hari buat sarapan..
·         di Lampung, seporsi nasi uduk biasanya terdiri dari: nasi, telor, tempe goreng, lalu disiram (beneran disiram) sambel, nah anehnya, justeru disini Nasi Uduk yang terkenal2 buka malem hari, meski pagi hari juga ada sii..

mana yang menurut saya better, tentu saja yang di Semarang


2.     Ketoprak



== ketoprak ==


·         di Semarang, saya mengenal ketoprak kok dijual pagi hari yaaa...
·         di Lampung, ketoprak lebih semarak dan lazim ditemui pada malam hari..

but, both are edible kok...


3.      Soto Ayam


== soto ayam bang ari di pamularsih, semarang ==

·         di Semarang, soto itu gada tandingannya.. mw soto dimanapunnn tetep enak menurut saya..
·         di Lampung, soto nya bener2 a big NO to me... aneh... beneran.. encer dan bening, rasa juga ga jelas...

Kangen soto Bang Ari, deket SMA Ksatrian Pamularsih..
Juga Soto Mas Gendut, pinggir lapangan, deket rumah budhe di Lesanpuro..


  •              Selanjutnya mengenai Etos Kerja dan Minat Pendidikan... Entah ini analisa bodoh saya, atau memang iya yak (banyak yg bilang juga) orang2 disini kurang memiliki semangat kerja.. tidak seperti penduduk kota2 besar di Jawa yang memiliki dedikasi tinggi dalm pekerjaan, sorry to say disini kurang terlihat loh yg seperti itu... mungkin karna jenjang karier yang kurang tersedia dengan gemilang kali yak.. ato SDM yg kurang memadahi... gataw lah.... yg penting saya berusaha istiqomah dalam pekerjaan saya aja kali yakkk.. hehehehe..

Yap... sementara begini reportase saya..
ya kalo ada pepatah Lain Ladang Lain Belalang, emang begitulah adanya yaa...
Bhineka Tunggal Ika memang semboyan terdalam...

Hehehe..
sekali lagi ini menurut saya loh yaaaa...
dont get into deep yak..
xoxo



Minggu, 30 Oktober 2011

Pengantar Bahasa Lampung

saya seorang Jawa aseli...
bahasa jawa saya fasih...
aksara jawa, di luar kepala saya hafal..
tetapi, setelah menjadi warga negara Lampung (hehehe), saya mulai tergelitik dan penasaran untuk mempelajari kebudayaan Lampung..
pertama, tentu saja dari bahasa daerah nya..
well, meskipun hampir di semua tempat di Lampung bahasa Jawa amat sangat mudah ditemui dan dipergunakan, hingga hampir mengalahkan budaya lokal, tetep, bagi saya penasaran itu harus dicari jawabnya..
minim sekali informasi tentang bahasa Lampung di Lampung itu sendiri, masalahnya orang Lampung sendiri, lebih2 generasi saya, sudah mulai melupakan akar budayanya...
hmmm.. jadi semakin penasaran...
Googling lah saya..
dan, from beginning of my curious, saya mendapatkan ini..

Bahasa Lampung adalah sebuah bahasa yang dipertuturkan oleh Ulun Lampung Dalam berkomunikasi secara tertulis, masyarakat Lampung memiliki abjad sendiri yang disebut dengan Aksara Lampung.


=== aksara lampung===
Berdasarkan peta bahasa, Bahasa Lampung memiliki dua subdailek.
1.     Subdialek A (api) yang dipakai oleh ulun Melinting-Maringgai, Pesisir Rajabasa, Pesisir Teluk, Pesisir Semaka, Pesisir Krui, Belalau dan Ranau, Komering, dan Kayu Agung (yang beradat Lampung Peminggir/Saibatin), serta Way Kanan, Sungkai, dan Pubian (yang beradat Lampung Pepadun).
2.     Subdialek O (nyo) yang dipakai oleh ulun Abung  dan Menggala/Tulangbawang (yang beradat Lampung Pepadun)

   beginilah hasil belajar saya sementara, next saya mau belajar dan mencari tau lebih, bagaimana implementasi dalam penggunaan bahasa daerah yang satu ini..
at least:

"Dikedo Biduk Disan Biduk Tenimbo"

  • di mana perahu ditumpangi, di situ perahu ditimba
  • di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung


bukan begitu?
yappp... hehehe...

xoxo

Sabtu, 29 Oktober 2011

Civil Servant, Bukan Cuma Aman ...

Civil Servant a.k.a Pegawai Negeri Sipil, disingkat PNS

menjadi PNS, hingga saat ini, -diakui atau tidak, masih menjadi dream job sebagian besar bachelor di Indonesia..
meski sering banyak yang mati2an bilang ogah jadi PNS, tapi pada kenyataannya ternyata kebanyakan dari yg banyak ini justeru akhirnya rela apapun demi menjadi PNS..
terserah diakui atau tidak, menjadi PNS adalah jaminan aman seumur hidup bagi diri sendiri dan keluarga...

im belong into that..
well, karena saya termasuk yang kekeuh setengah mati, bercita2 menjadi seorang abdi negara..
hampir semua lowongan CPNS yang mengikutsertakan jurusan saya, ILMU KELAUTAN, jurusan yg sungguh minim formasi, tak ada satupun yang rela saya lewatkan..
mulai dari CPNS Kementerian, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota, semua dengan senang hati saya jabanin... Kapanpun dan dimanapun itu..

yang ada di benak saya, ya itu tadi, jaminan aman...
hingga ALHAMDULILLAH, keberuntungan bertubi2 datang pada saya..
berkali2 mentok wawancara di penerimaan CPNS tingkat kementerian, akhirnya ada sebuah Provinsi dan Kabupaten yang khilaf menerima terhitung dari Februari 2011, hingga hari ini, saya mengabdi untuk ranah SAI BUMI RUWA JURAI LAMPUNG..

Tetapi, ternyata untuk menuju jaminan aman ini jalan liku dan panjang sepertiya harus saya lewati.. belum lagi cibiran orang, penilian dan stereotip buruk PNS di mata masyarakat..
well, sepertinya saya musti banyak belajar lagi dalam dunia baru ini..,.
next, bakal saya share dunia dan sepak terjang para abdi negara ini, khususnya di SABURAI ini, lebih khususnya lagi, saya...
hehehehe...
See u, soon..

Pssst, FYI : menjadi PNS itu sexy lohhh

xoxo

Jumat, 28 Oktober 2011

My Official MC.. Should i touch my face, up?


This is also the part of my journey...
menjadi Master of Ceremony, tp untuk acara resmiii..
woahhh... seumur2 baru Kamis, 27 Oktober 2011 kemarin, itu pun last minutes pemberitahuannya... dengan konsep yg belum ada...

Take it or leave it?

TAKE IT tentu saja...
well setelah membuat konsep dadakan, berguru kilat, dan -THANKs ALLOH, suara merdu, maka berdirilah saya di depan audiences dan pejabat2 PNS kantor ituuu...
n well, so far im doing great, at all, at least..
buktinya hari itu juga, langsung dapet tawaran ngMC resmi lg  besok harinya, dengan undangan pejabat2 setingkat Kepala Dinas, dan yg jd ngeri, KELUAR KANDANG alias acaranya d kantor orang.. woaaahhh...

apakah tanpa kendala?? Tentu tidakkkkkk !
Pada pengalaman pertama saya, tau tidak? Apa komentar orang tentang saya? Begini:
“udah bagus semua nong, cuman satu, kritik nii ya, membangun, penampilan juga diperhatikan, pake lipstik, rambut dirapikan, baju dijaga sopannya, dst..dst...
rasanya menohokkk... well, memang saya bukan orang yang terlelu intens untuk berdandan... mengoles bedak di muka aja, sungguh prestasi besar buat saya..
lipstik, blushon, eyeshadow, maskara, n so on.. are a big NO-NO to me...
sebodo teuing lah omongan orang buat saya, yg penting kerjaan saya beressss..
eh..eh.. bukan berati untuk urusan baju saya kurang sopan yaaa.. untuk urusan dress up, saya justeru malah sangat pay attention yang sangat... tapi situasi saat itu, mengingat DADAKAN yang amat sangat, mana sempat saya dress up SOPAN dan ASEKK.. huohoho...

maka pada kesempatan kedua saya, saya sempatkan prepare lebih..
malem, sebelum acara, saya tanya panitia, what kinds of  clothes i should to wear..
“Batik” he said.. n then, plus “dandan yang ayu ya nong...!”
wooowww... okelah kalo begituuuuh...
on the morning, i prepare myself well, i choose my available batik, n im ready full...

n guess what people said about my job, after do done the show..
“You look better, n the show was great, you just did a great job, enong... congratulation...”
hurrayyy..hurray...
well thank you very much, anyone...
wait you said “you look great, enong!”

xoxo





Rabu, 26 Oktober 2011

Reading is So Much Sexy...



the journeys
Duluuu kalaa... jaman masii muda, saya mengaku saya memang sama sekali bukan penikmat buku...
melihat teman dengan segudang jenis buku yg dia punya, baca, hmmm... sama sekali tidak tertarik...

Menikmati buku, khusunya novel, pada saat itu, hanya karena saya kebeneran lg gada kerjaan, lg dapet pinjeman buku, udahhh..
untuk meluangkan beli buku, hmmmmm jangan harap waktu itu...
ke Gramedia, paling yang dituju majalah... rak2 buku? No Thanks, saat itu...

Entah kenapa, hal ini berbalik 180° sekarang...
nggak tau tepatnya kapan, tp setelah saya menjadi anak rantau dengan pekerjaan yg memberikan cukup waktu luang, ternyata membaca merupak hiburan yg sangat ampuh...

dengan jam kerja resmi 8/4, dan pekerjaan yg tidak bertubi2, membaca memberikan inspirasi yg lebih dan menjadi pelarian dari pekerjaan yang itu2 saja...

saya ingat, saat kuliah, ga sengaja dapet pinjeman Novel ADHITYA MULYA yang JOMBLO, terus TRAVELERS TALE nya ADHITYA MULYA dkk,..
di kemudian hari, 2 novel dengan penulis yg sama ini, menjadi referensi dan jaminan buku bagus buat saya... hhehhhee...
hingga pada suatu malam, saya ke gramedia buat cari majalah, iseng belok k rak buku.. saya lihat di salah satu rak NEW RELEASE, ada Novel dengan judul THE JOURNEYS, yang menariknya lg ada nama ADHITYA MULYA disitu... plus, ini adalah novel tentang cerita perjalanan... kyyyaaaakyyyaaa what a perfect mate... Buku Traveling memang begitu menarik saya... apalg ada embel2 backpacker, hmmm... must read item niii.. belilah saya...
nahhh, setelah baca, disitu saya kok berasa dapet pencerahan tentang buku, maka dengan kebetulan THE JOURNEYS adalah novel keroyokan, sehingga tambahlah referensi penulis saya, mulailah saya mencintai buku demi buku, rajin browsing buku..
(next posting, saya akan nulis review dari buku2 yang sudah saya baca deyh, i swear n_n)

one fact, lewat membaca buku, justeru saya bisa merasa menjadi diri saya sendiri...
dan menjadi diri sendiri itu adalah SEXY versi saya..

keep  reading...
xoxo

Sabtu, 08 Oktober 2011

finding something, finding you



pada perjalanan panjang-panjang itu, dan mungkin juga singkat, kita hanya berharap menemukan..
menemukan sesuatu untuk dibawa pulang..
mungkin juga dikenang..
lalu diceritakan...



dari gerbong kereta api..
dari sebuah ruang tunggu bandara...
dari atas bus yang berderit di atas jalanan berdebu..
dari biru laut..
dari tapal batas yang coba dilintasi..
dan dari keriaan sebuah pasar...
kita diam-diam berharap menemukan sesuatu itu...

Rabu, 05 Oktober 2011