saya seorang Jawa aseli...
bahasa jawa saya fasih...
aksara jawa, di luar kepala saya hafal..
tetapi, setelah menjadi warga negara Lampung (hehehe), saya mulai tergelitik dan penasaran untuk mempelajari kebudayaan Lampung..
pertama, tentu saja dari bahasa daerah nya..
bahasa jawa saya fasih...
aksara jawa, di luar kepala saya hafal..
tetapi, setelah menjadi warga negara Lampung (hehehe), saya mulai tergelitik dan penasaran untuk mempelajari kebudayaan Lampung..
pertama, tentu saja dari bahasa daerah nya..
well, meskipun hampir di semua tempat di Lampung bahasa Jawa amat sangat mudah ditemui dan dipergunakan, hingga hampir mengalahkan budaya lokal, tetep, bagi saya penasaran itu harus dicari jawabnya..
minim sekali informasi tentang bahasa Lampung di Lampung itu sendiri, masalahnya orang Lampung sendiri, lebih2 generasi saya, sudah mulai melupakan akar budayanya...
hmmm.. jadi semakin penasaran...
Googling lah saya..
dan, from beginning of my curious, saya mendapatkan ini..
minim sekali informasi tentang bahasa Lampung di Lampung itu sendiri, masalahnya orang Lampung sendiri, lebih2 generasi saya, sudah mulai melupakan akar budayanya...
hmmm.. jadi semakin penasaran...
Googling lah saya..
dan, from beginning of my curious, saya mendapatkan ini..
Bahasa Lampung adalah sebuah bahasa yang dipertuturkan oleh Ulun Lampung Dalam berkomunikasi secara tertulis, masyarakat Lampung memiliki abjad sendiri yang disebut dengan Aksara Lampung.
=== aksara lampung=== |
Berdasarkan peta bahasa, Bahasa Lampung memiliki dua subdailek.
1. Subdialek A (api) yang dipakai oleh ulun Melinting-Maringgai, Pesisir Rajabasa, Pesisir Teluk, Pesisir Semaka, Pesisir Krui, Belalau dan Ranau, Komering, dan Kayu Agung (yang beradat Lampung Peminggir/Saibatin), serta Way Kanan, Sungkai, dan Pubian (yang beradat Lampung Pepadun).
2. Subdialek O (nyo) yang dipakai oleh ulun Abung dan Menggala/Tulangbawang (yang beradat Lampung Pepadun)
beginilah hasil belajar saya sementara, next saya mau belajar dan mencari tau lebih, bagaimana implementasi dalam penggunaan bahasa daerah yang satu ini..
at least:
"Dikedo Biduk Disan Biduk Tenimbo"
- di mana perahu ditumpangi, di situ perahu ditimba
- di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung
bukan begitu?
yappp... hehehe...
xoxo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar